Beberapa Petunjuk Penting bagi Pendidikan dalam Keluarga

Beberapa Petunjuk Penting bagi Pendidikan dalam Keluarga

Oleh:

Bisri Mustofa, S.Sos, M.I.P

Penyuluh Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Kulon Progo

 

Untuk mendapat hasil yang lebih baik dari pendidikan anak-anak dalam lingkungan keluarga, perlu di sini diberikan beberapa petunjuk tentang aturan-aturan pendidikan dalam lingkungan keluarga yang berdasarkan ilmu pendidikan. Adapun beberapa petunjuk yang penting dan perlu diperhatikan oleh para pendidik ialah:

Pertama,  Usahakan suasana yang baik dalam lingkungan keluarga.

Hal ini terutama bergantung pada bapak dan ibu sebagai pengatur keluarga. Dasar dari pendidikan keluarga ialah perasaan cinta-mencintai. Kita hendaknya selalu berusaha agar di dalam lingkungan keluarga selalu terdapat tolong-menolong, kasih sayang antara anggota-anggota keluarga, dan harus diliputi suasana kegembiraan dan ketentraman.

Perlu diingatkan di sini bahwa kesenangan dan ketentraman keluarga itu tidak hanya bergantung kepada banyak sedikitnya harta benda yang dipunyai atau yang dapat diusahakan oleh keluarga itu.

Di dalam suatu keluarga yang baik selalu akan terdapat kejujuran, kesetiaan, keteguhan hati, kesabaran, kerajinan, kerapian, dan kebersihan di antara anggota-anggota keluarganya.

 

Kedua, Tiap-tiap anggota keluarga hendaklah belajar berpegang pada hak dan tugas kewajiban masing-masing.

Hal ini terutama menurut kedudukan dan umurnya masing-masing. Tidak mungkin seorang anak kecil akan sama hak maupun kewajibannya dengan anak yang sudah besar. Orang tua harus berusaha agar anak-anaknya sedikit demi sedikit secara berangsur-angsur tahu akan kewajibannya sebagai anggota keluarga. Untuk itu, anak-anak perlu dibiasakan melakukan pekerjaan-pekerjaan seperti mengenakan pakaian sendiri, mandi, makan, tidur pada waktunya, mengasuh adik, membantu ibu dan ayah, pekerjaan membereskan, dan mengatur kebersihan rumah tangga.

Jika tiap-tiap anggota keluarga sudah tahu dan menjalankan tugas kewajibannya masing-masing menurut aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga itu, akan terjelmalah ketertiban dan kesenangan serta ketentraman dalam keluarga itu.

 

Ketiga, Orang tua serta orang dewasa lainnya dalam keluarga itu hendaklah mengetahui tabiat dan watak anak-anak.

Hal ini mudah diusahakan karena orang-orang tualah yang setiap hari bergaul dan bermain dengan anak-anaknya. Dari pergaulan dan dari ikut serta bermain dengan anak-anak, orang tua dapat mengetahui bagaimana sifat-sifat dan tabiat anak-anaknya masing-masing. Pengetahuan ini sungguh merupakan harta yang tak ternilai harganya untuk mendidik anak-anak ke arah kedewasaan. Seorang pendidik akan dapat lebih berhasil usahanya jika ia dapat mengetahui siapa dia.

Lagi pula, adanya pengetahuan orang tua tentang watak anak-anaknya dan adanya saling mengetahui tabiat masing-masing akan dapat menghindarkan perselisihan dan mendatangkan kerukunan serta ketentraman dalam keluarga.

Keempat, Hindarkan segala sesuatu yang dapat merusak pertumbuhan jiwa anak-anak.

Orang tua tidak boleh sering mengejek atau mengecilkan hati anak-anak. Besarkan hati anak-anak itu dalam segala usahanya yang baik. Pujilah mereka, anjurkan kepada mereka bahwa apa yang dapat dikerjakan orang lain, dia pun dapat mengerjakannya. Janganlah selalu melarang atau menegur jika memang tidak perlu. Lebih bijaksana jika larangan-larangan itu diganti dengan suruhan. Sebagai contoh, jangan mengatakan: ”Jangan bermain-main dengan pisau, nanti teriris jarimu!” Lebih baik jika kita katakan: ”Tolonglah, Nak, simpankan pisau itu di atas meja, tentu kamu pandai menyimpannya, bukan?” dan sebagainya.

Demikian pula, janganlah menggunakan hukuman itu sebagai alat pendidikan yang satu-satunya. Anak-anak yang sering mendapat hukuman akhirnya bahkan akan kebal terhadap hukuman itu, dan tidak akan menjadi anak yang patuh dan menurut, tetapi bahkan sebaliknya. Hematlah dalam memberi hukuman dan teguran atau larangan.

 

Kelima, Biarkanlah anak-anak bergaul dengan teman-temannya di luar lingkungan keluarga.

Masih ada beberapa orang tua yang merasa khawatir anak-anaknya akan mendapat pengaruh buruk dari teman-temannya. Ini sungguh keliru. Anak-anak adalah calon manusia dewasa yang akan hidup dalam masyarakat yang bermacam-macam corak ragamnya. Pergaulan dengan teman-teman sebaya penting sekali bagi pertumbuhan jiwa anak-anak, terutama pertumbuhan perasaan sosialnya dan pertumbuhan wataknya.

Janganlah kita mengurung anak-anak di lingkungan rumah sendiri saja. Biarkan anak-anak bermain-main dengan teman-temannya. Jika sampai waktunya, masukkanlah anak-anak itu ke sekolah taman kanak-kanak atau sekolah dasar.

 

Daftar Pustaka

Mustofa, Bisri, 2015, Psikologi Pendidikan, Parama Ilmu, Yogyakarta

Sartain, A.Q., 2014, Psychology: Understanding Human Behavior, McGraw-Hill Book Company, Inc.